Selain terisolasi, mereka sangat sulit berkomunikasi dengan dunia luar sekalipun memiliki telepon pintar (HP). Maklum, sinyal selain sulit ada, juga merupakan barang mahal.
Selain itu, untuk menembus daerah-daerah yang terisolasi tersebut, hanya ada satu moda trasportasi yaitu pesawat dari Malinau ke Long Ampung, atau Malinau ke Mahak, Sungai Boh.
Untuk kemudian dilanjutkan dengan menggunakan berbagai moda transportasi termasuk jalan kaki ke daerah-daerah tersebut.
Tidak mudah bagi umat untuk menghadiri perayaan ulang tahun dan sekaligus Natal 2023 di tempat ini. Mengingat medan yang sulit serta jarangnya alat transportasi, umat stasi dan bahkan paroki St Lukas sendiri harus menggunakan berbagai moda transportasi.
Perjalan dari Long Ampung ke Stasi Agung Baru, sebagai misalnya, ditempuh dalam waktu setengah hari dengan perahu motor dan jalan kaki.
Sementara jika dari Stasi Dumu Mahak ke Stasi Agung Baru akan ditempuh dengan naik kapan dan kemudian jalan kaki selama 3 jam.
Namun di beberapa tempat, sungai meluap menyebabkan perjalanan menuju tempat perayaan di Agung Baru, Sungai Boh memakan waktu lebih lama.
Kehadiran lebih dari 500 umat di perayaan Ultah dan Natal 2023 itu merupakan perjuangan sendiri.
Biaya sewa kendaraan dengan 10 penumpang, dari Long Ampung ke Agung Baru sekitar Rp 8 juta.
Menurut Rm Damianus Triwidaryadi, dibutuhkan 10 kendaraan untuk membawa umat yang ingin berpartisipasi ke desa Agung Baru, Sungai Boh.