JAKARTA-Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengumumkan, pihaknya berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) BBNI, dari Rp7.500 menjadi Rp3.750 atau dengan rasio 1:2 pada September 2023.
Direksi BBNI dalam pengumuman tertulis di Jakarta, Senin (14/8) mengemukakan, tujuan pemecahan nilai nominal saham untuk meningkatkanpermintaan atas saham BBNI dengan memperluas basis investor.
Stock Split akan menyebabkan harga saham Perseroan menjadi terjangkau bagi investor perorangan (ritel).
Menurut Direksi BBNI, jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah.
Manajemen berharap ini akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI di bursa sehingga perdagangan sahamnya akan lebih aktif lagi.
Direksi BBNI menjelaskan, setelah pemecahan nilai nominal, jumlah saham seri B BBNI akan meningkat menjadi 578,68 juta dari sebelumnya sebanyak 289,34 juta.
Sementara itu, jumlah saham seri C BBNI juga akan bertambah menjadi sebanyak 36,71 miliar dari sebelumnya sebanyak 18,35 miliar saham.
Sedangkan, jumlah saham seri A milik pemerintah tetap sama tapi nilai nominalnya berubah.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, susunan pemegang saham BBNI adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 60,0%, investor institusi asing sebesar 26,1%, investor institusi domestik 9,1%, dan 4,8% investor ritel.
Rencana pemecahan nominal saham Perseroan tersebut terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBNI yang dilaksanakan pada 19 September 2023. (ANES)
