JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memutuskan untuk menaikkan peringkat PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan sejumlah obligasi yang diterbitkannya ke level idA+ (Single A Plus).
Berdasarkan siaran pers Pefindo yang dikutip Jumat (12/8), peringkat idA+ yang disematkan pada obligasi MDKA adalah, Obligasi Berkelanjutan I-2020, Obligasi Berkelanjutan II-2021 dan Obligasi Berkelanjutan III-2022.
Sebelumnya peringkat MDKA berada di level idA (Single A).
“Perubahan peringkat tersebut mencerminkan profil kredit MDKA yang semakin kuat, dengan memiliki bisnis yang semakin beragam dan lebih terintegrasi secara vertikal dalam waktu dekat,” demikian disebutkan oleh Tim Riset Pefindo sembari menyebutkan bahwa prospek peringkat MDKA adalah ‘Stabil’.
Penguatan profil kredit MDKA tersebut merupakan hasil dari aksi korporasi perseroan dalam mengakuisisi 55,67 persen saham PT Merdeka Battery Materials (sebelumnya PT Hamparan Logistik Nusantara) pada Mei 2022.
Perusahaan ini telah mengoperasikan dua smelter rotary kiln electric furnace (RKEF) dan akan mengoperasikan tambang nikel dalam waktu dekat.
Pefindo beranggapan, prospek peringkat MDKA yang berada di level ‘Stabil’, mencerminkan bahwa operasional perusahaan ini akan terintegrasi secara vertikal dalam waktu dekat, bisnis yang lebih terdiversifikasi, serta cadangan maupun sumber daya tambang yang memadai.
“Peringkat dibatasi oleh kebijakan keuangan dan struktur permodalan yang moderat dan eksposur terhadap harga komoditas yang berfluktuasi,” sebut Pefindo.
Pefindo mengungkapkan, peringkat MDKA bisa diturunkan, apabila perseroan menghasilkan pendapatan dan/atau marjin keuntungan yang lebih rendah dari proyeksi, akibat proyek-proyek baru tidak beroperasi maksimal, serta secara agresif meningkatkan utang untuk membiayai belanja modal (capex).
“Penurunan signifikan harga komoditas, terutama emas, tembaga dan nikel juga dapat memicu penurunan peringkat. Karena, kondisi ini dapat memperburuk profil keuangan perusahaan,” tulis Pefindo.
Tetapi peringkat MDKA bisa saja kembali dinaikkan, apabila perseroan berhasil mengoperasikan proyek-proyek baru dan menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan proyeksi sebelumnya dan diikuti dengan kemampuan mempertahankan marjin keuntungan.