Tips Mempersiapkan Diri untuk Milenial Jika Terjadi Resesi Ekonomi

Wednesday 4 Jan 2023, 9 : 06 pm
by
Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan.

JAKARTA-Resesi terdengar menakutkan bagi banyak orang karena jika terjadi resesi akan sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, seperti langka dan naiknya harga barang pokok, hilangnya mata pencaharian karena potensi terjadi PHK massal , dan berbagai  risiko merugikan lainnya yang bisa saja bersifat masif.

“Kondisi Indonesia hingga awal tahun 2023 ini masih dalam posisi aman tapi karena resesi bersifat global maka kita perlu mempersiapkan diri tanpa harus khawatir berlebihan. Tindakan bijaksana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mulai mengatur keuangan dengan bijak. Mulailah dari hal kecil agar kelak terbiasa pada hal-hal yang besar,” sebut Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan.

Diapun membagikan sejumlah tips menghadapi ancaman resesi ekonomi bagi milenial, antara lain:

  • Perlu Punya Skala Prioritas

Skala prioritas maksudnya adalah membuat daftar kebutuhan dan pengeluaran agar cashflow lebih sehat.

Caranya dengan membuat daftar kebutuhan dari yang penting harus didahulukan, penting tapi masih bisa ditunda, dan tidak penting serta bisa ditunda hingga tidak penting dan tidak harus dipenuhi.

“Jika terbiasa membuat skala prioritas kebutuhan maka dalam kondisi resesi atau pun tidak, kelak Anda akan terbiasa hidup hemat dan sederhana. Dengan belanja berdasarkan skala prioritas, gaji atau pendapatan juga tidak akan cepat tergerus dan habis di pertengahan bulan. Malahan, saat akhir bulan, masih ada dana tersisa yang dapat dialihkan ke dana darurat, asuransi, atau investasi,” kata Antonius.

  • Jaga Penghasilan

Saat resesi biasanya fenomena terjadinya PHK tinggi sehingga penting bagi kita mempertahankan kekuatan finansial keluarga agar jika terjadi PHK, anggota keluarga dapat tetap melanjutkan pendidikan dan terpenuhi kebutuhan pokoknya.

Mulailah mencari pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan.

Contohnya, bisa dengan memanfaatkan pekarangan rumah, mengeksplor hobi atau bakat, memanfaatkan teknologi digital dengan berjualan online, dan sebagainya yang tidak mengganggupekerjaan utama tapi dapat Anda lakukan dengan senang hati.

Apalagi, jika bisa melibatkan anggota keluarga lainnya sehingga semua merasakan kerja keras mendapatkan penghasilan ekstra  dan kelak akan lebih menghargai waktu dan uang yang dimiliki.

  • Belanja Barang Sesuai Kebutuhan

Sebaiknya kita bijak memilih barang yang harus dibeli. Jika bukan merupakan kebutuhan dan bisa ditunda, sebaiknya uangnya tidak usah dibelanjakan.

Sebaliknya, jika merupakan kebutuhan primer maka penuhi agar keluarga tidak kekurangan.

Misalnya, jangan sampai anak menjadi kurang gizi karena hanya diberi makan mie instan atau makanan olahan karena harganya murah.

“Belanja harus tetap dilakukan masyarakat karena konsumsi masyarakat penting bagi perputaran roda perekonomian nasional agar dapat terus produktif. Agar pendapatan tidak tergerus untuk belanja tapi tetap bisa mendukung perekonomian nasional maka gunakan uang Anda dengan bijak, yakni saat resesi, belanja untuk kebutuhan pokok dan yang penting-penting dahulu,” sebut Antonius.

  • Perlu Punya Dana Darurat

Dana darurat menjadi instrumen penting dalam keuangan keluarga. Jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan tapi kita harus mengeluarkan uang tunai maka dana darurat menjadi garda terdepan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Adhi Commuter

Ekuitas Minim, ADHI Rencanakan Rights Issue Sebanyak 7,12 Miliar Saham

JAKARTA-PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana melakukan Penambahan Modal

Charta Politika: Jokowi Amin (53,6%) Vs Prabowo Sandi (35,4%)

JAKARTA – Menjelang satu bulan pencoblosan, beberapa lembaga survei memprediksi