Industri Otomotif Dibidik Jadi Sektor Primadona Ekspor Nasional

Thursday 15 Aug 2019, 4 : 51 pm
by
Otomotif
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto di Jakarta, Kamis (15/8).

JAKARTA-Industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui capaian ekspornya.

Sasaran ini berdasarkan pada peta jalan Making Indonesia 4.0, bahwa industri otomotif bagian dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan, agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing global dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.

“Kami optimistis, sektor industri otomotif bisa menjadi primadona untuk mendongkrak ekspor nasional. Targetnya pada tahun 2030, industri otomotif di Indonesia ada yang menjadi champion, baik itu untuk produksi kendaraan internal combustion engine (ICE) atau electrified vehicle (EV),” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto di Jakarta, Kamis (15/8).

Baca juga :  Insentif Kendaraan Listrik Sangat Penting

Menurut Harjanto, guna menggenjot nilai ekspor dari sektor otomotif, Kementerian Perindustrian fokus mendorong penguatan rantai pasok dan pendalaman struktur manufakturnya.

“Kami berusaha untuk terus menumbuhkan ekspornya, sehingga pada tahun 2025, industri otomotif nasional dapat melakukan ekspor kendaraan CBU sebesar 1 juta unit ke lebih dari 80 negara,” tuturnya.

Oleh karena itu, pengembangan produktivitas dan daya saing industri otomotif perlu sejalan dengan pengembangan industri komponen.

Ini karena produk industri alat-alat kendaraan bermotor merupakan bagian dari rantai pasok bagi original equipment manufacturer (OEM) maupun layanan purna jual industri kendaraan bermotor, yang memiliki pangsa pasar sangat luas baik domestik maupun ekspor.

“Jadi, sektor tersebut juga berpeluang untuk terus dikembangkan teknologinya sehingga mampu bersaing di pasar global,” ujar Harjanto.

Baca juga :  Hadirkan Carseat Terbaik Asal Korea, Daiichi Beri Solusi Keamanan dan Kenyamanan Anak Saat Berkendara

Secara nasional, saat ini terdapat 1.500 perusahaan komponen otomotif di Indonesia yang terbagi dalam Tier 1, Tier 2 dan Tier 3 yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dirjen ILMATE mengemukakan, potensi industri otomotif di Indonesia terlihat dari capaian ekspor produk otomotif dan komponennya yang terus menunjukkan peningkatan.

Pada tahun 2018, ekspor CBU sebanyak 265 ribu unit, kemudian CKD sekitar 82 ribu set, serta komponen lebih dari 86,6 juta juta.

“Hingga Juli 2019, nilai ekspor produk tersebut telah melampaui 50% dari pencapaian ekspor tahun 2018,” ungkapnya.

Tahun 2019, ekspor mobil produksi Indonesia ditargetkan menembus di angka 400 ribu unit.

Baca juga :  BSI Maslahat Bersama Vespa GT Club ID Sunmori Sambil Berbagi Warteg Mobile di Jogja

“Kita sudah ekspor ke lebih dari 80 negara, dengan lima negara tujuan utamanya, antara lain Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksiko, dan Vietnam,” imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

gatti

Adalah jurnalis senior yang memiliki spesialisasi dalam membuat analisis ekonomi dan politik.

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

Korupsi Timah Rugikan Negara Rp271 T, CERI: Jangan Dahului Perhitungan BPK

JAKARTA – Kejaksaan Agung sampai saat ini masih terus mengembangkan kasus

IMF Puji Indonesia Berhasil Menjaga Stabilitas Ekonomi

JAKARTA-Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi