Isi pos simpanan pensiun dengan cara menyisihkan minimal 10% dari penghasilan saat ini, atau bahkan lebih besar.
Sisihkan secara disiplin dari penghasilan bulanan, juga dari bonus dan sisa THR.
Biasakanlah gaya hidup dimana peningkatan pendapatan, tidak selalu harus diikuti dengan pengeluaran yang juga meningkat, tapi justru dialokasikan pada peningkatan investasi.
Jika masa pensiun sudah dekat dan simpanan masa pensiun belum cukup, segera sesuaikan gaya hidup dengan lebih disiplin lagi, kurangi pengeluaran yang tidak penting, dan turunkan pengeluaran konsumtif seakan-akan kita sudah berada di masa pensiun.
Menyesuaikan gaya hidup untuk lebih sederhana dan secukupnya tentunya membutuhkan komitmen yang kuat dan waktu/proses adaptasi.
Semakin cepat beradaptasi, proses persiapan pensiun yang sejahtera akan terasa semakin ringan.
Simpan di tempat yang tepat
Dana yang telah disisihkan untuk masa pensiun sebaiknya diinvestasikan pada aset yang berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito, seperti reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, atau reksa dana pasar uang, sesuai dengan jangka waktu investasi (dalam hal ini berapa lama lagi kita akan pensiun), dan juga profil risiko kita.
Dengan berinvestasi di reksa dana, kita bisa memanfaatkan potensi kenaikan imbal hasil dari pasar modal Indonesia tanpa repot dan dikelola oleh profesional yang ahli di bidangnya.
Dengan begitu, kita dapat lebih siap dalam memenuhi kebutuhan di masa pensiun.
Penulis adalah Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia di Jakarta