Di SBN memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana.
Pada umumnya, obligasi di pasar sekunder relatif lebih sulit untuk dicairkan dan membutuhkan waktu dan upaya yang lebih lama untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan obligasi tersebut.
Keuntungan/imbal hasil
Untuk reksa dana pendapatan tetap, potensi keuntungan/imbal hasil akan fluktuatif sesuai dengan kondisi pasar, namun reksa dana pendapatan tetap yang dikelola aktif berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih terjaga.
Contohnya reksa dana Manulife Obligasi Negara Indonesia (“MONI”) II Kelas A memberikan imbal hasil 6,11% net YTD (per akhir Juli 2023).
Sementara untuk SBN, investor akan menerima pembayaran kupon secara berkala, dan pemerintah (pihak penerbit) akan melunasi saat SBN jatuh tempo.
Angkanya pun sudah ditentukan di awal.