Karena tidak ada masukan dari peserta sidang, Puan kembali mengetuk palu satu kali sebagai tanda agenda Sidang Komite Eksekutif ini diterima.
Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan para ketua parlemen ASEAN dan delegasi, mulai dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura Thailand, Vietnam dan terakhir Indonesia sebagai tuan rumah.
Usai perkenalan seluruh delegasi, sidang dilanjutkan dengan pemilihan pimpinan Sidang Komite Eksekutif. Sesuai Pasal 10 Statuta AIPA, Presiden AIPA diamanatkan sebagai Ketua Komite Eksekutif yang artinya tugas tersebut diemban olen Puan.
Sedangkan Pasal 11 (1) huruf d Statuta AIPA mengatur agar setiap peserta memilih satu Wakil Ketua dari anggota yang hadir untuk Sidang Komite Eksekutif.
“Berdasarkan praktik umum yang berlaku di AIPA, Wakil Ketua biasanya adalah Ketua Parlemen Tuan Rumah berikutnya,” ungkap Puan.
“Oleh karena itu, saya ingin mengusulkan Yang Mulia Dr. Xaysomphone Phomvihane, Presiden Majelis Nasional Republik Demokratik Rakyat Laos sebagai Wakil Ketua Sidang Komite Eksekutif ini. Apakah usulan ini dapat disetujui?” lanjutnya.
Usulan dari Puan pun mendapat persetujuan seluruh peserta, yang dilanjutkan dengan ketukan palu sidang.
Setelahnya, anggota sidang membahas mengenai aktivitas program serta agenda dari rangkaian Sidang Umum AIPA yang ke-44.
“Saya ingin mendapatkan masukan atau tanggapan mengenai Agenda of the 44th General Assembly of AIPA,” sebut Puan.
“Jika tidak ada masukan atau tanggapan, saya anggap Agenda of the 44th General Assembly of AIPA dapat disetujui,” lanjut cucu Bung Karno itu.
Puan kemudian meminta masukan dan tanggapan terkait Pertimbangan topik Dialog dengan Observer.
Dialog tersebut akan mengusung tema Parliamentary Cooperation: Shared Comitment for Peace, Stability and Prosperity.
“Selanjutnya, pertimbangan topik pada Sidang AIPA–ASEAN. Sidang AIPA-ASEAN akan membicarakan tema tentang Affirming ASEAN – AIPA Collaboration for Secure and Peaceful Southeast Asia. Apakah ada masukan atau tanggapan terkait ?” Puan kembali bertanya kepada seluruh peserta Sidang Komite Eksekutif.
Karena tidak ada tanggapan dan masukan, Puan mengetuk palu sekali lagi sebagai tanda sidang dilanjutkan pada sesi berikutnya.