Warga Sihaporas Adakan Tradisi Adat Berdoa Agar Terhindar Virus Corona

Kamis 27 Mei 2021, 1 : 39 am
by
Masyarakat dari Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) menyelenggarakan acara tradisi dan ritual Mombang Boru Sipitu Sundut di pintu masuk atau gerbang Nagori (Desa) Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (25/5/2021).

Ritual ditandai menyampaikan persembahan sesembelih hewan kambing, dekke ihan atau ihan Batak (Latin: Neolissochilus thienemanni), ayam kampung, serta rudang (bebungaan dan tumbuhan), yang diiringi musik tradisional berupa gondang Batak.

Acara berlangsung tiga hari dua malam, diselenggarakan empat tahun sekali.

Kedua, Raga-Raga Na Bolak Parsilaonan, yaitu doa permohonan dan persembahan kepada Debata Mulajadi Nabolon melalui leluhur, yakni Ompu Mamontang Laut Ambarita.

Ritual ditandai menyampaikan persembahan yang diiringi musik tradisional berupa gondang Batak.

Acara berlangsung dua hari satu malam, diselenggarakan empat tahun sekali. Pesta adat Patarias Debata Mulajadi Nabolon diselenggarakan berselang-seling dua tahun dengan Raga-raga Na Bolak Parsilaonan.

Ketiga, Mombang Boru Sipitu Suddut, yaitu doa permohonan kepada Debata Mulajadi Nabolon melalui leluhur, yakni Raja Uti alias Raja Nasumurung dan Raja Sisimangaraja.

Ada persamaan atau kemirian tradisi Mombang Boru Parorot dengan Manganjab. Perbedannya, Mombang Boru Parorot diselenggarakan di baba harbanganni huta (di dekat gapura desa/kampung), sedangkan Manganjad dilaksanakan diladang/perhumaan. Ritual berlangsung satu hari, dan tanpa gondang.

Keempat, Manganjab adalah doa memohon kesuburan tanah dan keberhasilan pertanian, sekaligus tolak bala dari hama dan penyakit tanaman.

Diselenggarakan di ladang/perhumaan setiap tahun, dulu, lazim saat boltok eme (padi bunting). Ritual berlangsung satu hari, dan tanpa gondang.

Setelah manganjab, lanjut tradisi robujuma atau panjang bekerja ke ladang selama 3 hari, lanjut robu harangan (larangan bepergian ke hutan) selama 3 hari.

Kemudian, hari ke-7 diselenggarakan manangsang robu, yaitu membatalkan atau mengakhiri masa pantang, dengan mengadakan ritual doa di hutan.

Kelima, Ulaon Habonaran, doa kepada Debata Mulajadi Nabolon melalui Habonaran Ni Huta dan sampai pada Raja Sisimangaraja.

Keenam, Pangulu Balang Parorot ialah doa kepada Debata Mulajadi Nabolon, melalui penjaga kampung dan sahala hadatuaon.

Dan ketujuh, Manjuluk, suatu ritual doa kepada Debata Mulajadi Nabolon memohon perlindungan ata keberhasilan tanaman, melalui ritual di gubuk atau ladang. Diselenggarakan sesaat sebelum memulai bercocok tanam.

Tujuh ragam tradisi Batak Toba ini dilakukan Martua Boni Raja atau Ompu Mamontang Laut Ambarita sejak awal tahun 1800-an.

Hingga saat ini, keturununannya, generasi ke-8 hingga 11 yang turun-temurun mendiami Desa/Nagori Sihaporas, Kecamatan Pamartang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, tetap melanjutkan tradisi Ompu Mamontang Laut Ambarita.

Tentang Sihaporas
Desa/nagori Sihaporas, terletak di kawasan Danau Toba, berjarak kurang lebih 7 kilometer dari tepi danau, garis lurus dari Dolokmauli, dekat Sipolha.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Techcombank and Backbase Win The Best Digital CX Partner Retail Bank Award

Techcombank has been able to create, manage, and optimize its

Dihadiri Iwan Fals, Ratusan Napi Gelar Pentas Seni di TIM

JAKARTA-Sekitar 450 narapidana dari 36 Lapas/Rutan se-Indonesia akan tampil pada