Survei dan Fabrikasi Opini Publik

Tuesday 19 Dec 2023, 5 : 14 pm
Ketua Umum GMNI, Arjuna Putra Aldino

Oleh: Arjuna Putra Aldino

Mulanya peristiwa itu terjadi pada September 2004, ketika jagad politik Amerika Serikat sedang ramai dengan pertarungan politik pemilihan Presiden antara George W. Bush seorang kandidat inkumben yang diusung Partai Republik melawan John Kerry, kadidat asal Partai Demokrat.

Polling dan survei pun gencar dilakukan.

Keriuhan dimulai ketika Gallup, sebuah lembaga survei ternama merilis hasil polingnya dua minggu setelah konvensi Partai Republik.

Survei Gallup itu berjudul “Bush Melambung, Terus Melaju” yang melaporkan Bush unggul 3 persen, lalu naik 7 persen setelah konvensi, kemudian bertambah lagi 6 persen sepuluh hari berikutnya hingga akhirnya melewati eletabilitas Senator John Kerry, capres dari Demokrat dengan 55 persen versus 42 persen.

Namun saat bersamaan, Pew Research juga merilis hasil surveinya.

Tetapi hasilnya sangat jauh berbeda dari survei yang dirilis oleh Gallup.

Pew memasang judul hasil surveinya “Dukungan Kerry Melambung, Pertarungan Kembali Sama Kuat” yang menempatkan Kerry unggul sebesar 54 persen dan Bush hanya memperoleh 38 persen.

Publik pun bingung dan menaruh rasa curiga.

Survei yang dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan namun hasilnya jauh panggang dari api.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gedung Kemenhub

Antisipasi Varian Baru Covid-19, Kemenhub Terbitkan Aturan Baru Penerbangan Internasional

JAKARTA-Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Surat Edaran
diskusi yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR dengan tema “RUU EBT untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan Adil dan Berkelanjutan

Pembahasan RUU EBT Lambat, Pengamat Duga Kepentingan Oligarki Terganggu

JAKARTA-Lambatnya pembahasan Rancangan Undang-undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) dan