JAKARTA-Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang menolak impor pangan, utamanya beras.
Hal ini disampaikan Zulhasan saat menyampaikan pidato politiknya yang bertajuk ‘Demokrasi Transaksional dan Ketergantungan Impor Pangan’ di Jakarta, Rabu (14/4).
Ini merupakan pidato kedua Zulhas yang disebut sebagai bagian dari serial pidato politik menjelang 23 tahun reformasi.
Dalam pidatonya kali ini, Zulhas menyoroti ketergantungan Indonesia pada impor pangan dari negara lain.
Padahal seharusnya 23 tahun reformasi, bangsa ini sudah memasuki fase kedaulatan pangan.
Dikutip dari pidatonya, “23 tahun reformasi sudah dilalui, seharusnya reformasi memberi masyarakat kedaulatan, keadilan, kesejahteraan dan kesetaraan.
Namun, rasanya cita-cita itu masih jauh.
Zulhas menilai ini merupakan kesalahan kolektif sebagai bangsa yang harus segera diperbaiki.
Jika kebiasaan impor yang membabi buta terus dibiarkan, yang dikorbankan adalah nasib petani dan rakyat kecil.
Namun, dalam pidatonya Zulhas memberikan apresiasi kepada presiden Jokowi yang dinilai memiliki kepedulian terhadap masalah ini dan memastikan tidak akan ada impor besar, setidaknya hingga Juni mendatang.