JAKARTA-Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menyampaikan pidato politiknya menyoroti fenomena banjir pangan impor di pasar Indonesia.
Dalam pidatonya, orang nomor satu yang memimpin partai yang lahir dari rahim reformasi ini menyayangkan 23 tahun reformasi belum berhasil memberikan Indonesia kesejahteraan terutama kedaulatan pangan.
Menurut Zulhas, ini merupakan persoalan yang sangat serius yang jika tidak ditangani dengan baik akan terus menyengsarakan rakyat.
“Dalam dua dekade terakhir, sejak reformasi 23 tahun lalu, Indonesia cukup bergantung pada impor beras dari Vietnam, Thailand, Tiongkok, Pakistan, Taiwan, hingga Myanmar,” jelasnya.
Wakil Ketua MPR RI ini berharap agar pemerintah dan semua pihak serius menyelesaikan persoalan impor pangan ini.
Sebab, menurutnya, yang dikorbankan adalah rakyat kecil dan para petani lokal.
“Ketergantungan kita pada pangan impor juga menunjukkan kegagalan kita sebagai bangsa mempersiapkan ketahanan pangan,” tuturnya
Dalam pidato politik bertajuk “Demokrasi Transaksional dan Ketergantungan Impor Pangan” itu, Zulhas menekankan bahwa 23 tahun reformasi seharusnya reformasi memberi masyarakat kedaulatan, keadilan, kesejahteraan dan kesetaraan.