Watak Militeristik Prabowo Berbahaya, Pemuda Bogor Konsisten Cegah Pelanggar HAM Masuk Istana

Thursday 21 Dec 2023, 2 : 54 pm
by
Gelaran diskusi Bedah Buku "Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi" yang di tulis oleh Buya Azwar Furqudyama di Kedai Kopi Pemuda, Cibinong Bogor, Rabu (20/12/2023).

BOGOR-Antusiasme generasi muda Kabupaten Bogor untuk mengetahui dan memahami jejak rekam para kontestan pilpres 2024 yang akan datang cukup tinggi.

Hal itu terpotret dari Gelaran diskusi Bedah Buku “Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi” yang di tulis oleh Buya Azwar Furqudyama di Kedai Kopi Pemuda, Cibinong Bogor, Rabu (20/12/2023).

Diskusi di gelar oleh Gerak98 dan Aliansi Masyarakat Bogor Bersatu (AMBB).

KH,Husni Mubarak Amir, Ulama Muda NU yang menjadi pembicara mengapresiasi lahirnya Buku ini.

“Kalau tidak salah buku ini terbit 2 hari sebelum debat capres-cawapres 2024. Ini bagian dari hak moral yang sudah dilakukan oleh Buya Azwar untuk generasi Muda Indonesia,” jelasnya.

Apalagi Buku ini menjelaskan tentang sejarah kelam republik ini.

Hal ini penting untuk diketahui oleh semua orang, terutama generasi muda yang akan menjadi pewaris negeri ini.

Bahwa lewat Buku ini rakyat tahu apa saja yang menjadi rekam jejak dari tokoh-tokoh bangsa yang hari ini masih beredar dalam pusaran politik nasional, terutama tentu calon presiden 2024 yakni Prabowo Subianto.

Ini informasi yang layak dikunyah oleh para calon pemilih, agar mendapat pemimpin yang berkualitas.

Dan tentunya rekam jejaknya tidak punya benturan dengan kasus kemanusiaan, yakni pelanggaran HAM Berat.

“Rekam jejak itu penting, sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur’an,” jelasnya.

Selanjutnya Dr. Mastur Thoyyib, akademisi Bogor pelaku perlawanan pada tahun 1980an juga mengapresiasi Buku ini.

Menurutnya , buku ini sangat penting untuk kaum muda sebagai pewaris masa depan bangsa ini.

“Penyebaran ilmu pengetahuan yaa, ini karya ilmiah, jadi harus di apresiasi,” terangnya.

“Saya apresiasi Buku ini sebagai warisan bagi kaum muda yang mau berfikir dan tentu saja bergerak. Ini hasil poretan ya, pemotretan bisa benar bisa salah. Tetapi paling tidak ini memang potret dari sejarah kelam bangsa ini. Bahkan tahun  saat itu memang kita ada dibawah sepatu lars tentara, karena memang saat orba kita hidup dibawah rezim militer,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rakornas Hanura, Gede Pasek : Konsolidasi Persiapan Verifikasi Partai

SERANG-Partai Hanura menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) guna membangun konsolidasi

Indonesia Dapat Tambahan Kuota Haji 10.000 Jema’ah

JAKARTA-Pemerintah Arab Saudi sepakat menambah kuota haji Indonesia sebanyak 10