SAN FRANCISCO-Twilio (NYSE:TWLO), platform interaksi pelanggan yang memberikan pengalaman real-time dan terpersonalisasi untuk brand-brand terkemuka, mengumumkan kerja sama dengan pengembang kecerdasan artifisial terkemuka OpenAI.
Kerja sama kolaboratif Twilio dengan OpenAI ini dimaksudkan untuk menciptakan pengalaman layanan yang lebih personal dan berorientasi pelanggan berbasis OpenAI.
Melalui integrasi ini, pelanggan Twilio dapat memanfaatkan layanan Twilio Engage, solusi pemasaran multi-channel yang dibangun di atas Customer Data Platform Segment, yang kapabilitasnya telah ditingkatkan dengan model GPT-4 dari OpenAI.
Paduan antara layanan Twilio Segment yang telah dinobatkan International Data Corporation (IDC) sebagai Customer Data Platform dengan penguasaan pangsa pasar terbesar selama empat tahun berturut-turut dan Large Language Models, jenis algoritma kecerdasan artifisial yang mempelajari data dalam jumlah besar dari OpenAI, akan menciptakan peluang-peluang baru bagi bisnis dengan membangun pemahaman yang mendalam terhadap masing-masing pelanggan mereka dalam setiap interaksi yang dilakukan.
“Kehadiran AI memungkinkan makin terjangkaunya biaya untuk penerapan kecerdasan. Ini membuka peluang baru bagi perusahaan-perusahaan dalam menghadirkan pengalaman yang makin personal bagi setiap pelanggannya,” kata COO OpenAI, Brad Lightcap.
“Kehadirannya telah dinanti-nantikan. Oleh karena itu, kami bangga dapat bekerja sama dengan Twilio untuk memperkenalkan solusi ini kepada dunia. Customer Data Platform dari Twilio Segment memungkinkan Large Language Model, di masa kini maupun di masa depan, untuk menciptakan personalisasi mendalam dengan skala yang luas bagi setiap bisnis.”
Teknologi ini merupakan bagian dari Twilio CustomerAI, yakni teknologi yang menggabungkan kekuatan prediksi dan generatif AI dengan volume data pelanggan yang masif pada Customer Engagement Platform milik Twilio.
Banyak perusahaan menyadari bahwa untuk memahami kebutuhan pelanggan, data yang terkumpul harus bisa dimanfaatkan dengan baik.
Namun, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam melakukannya.
Sering kali terjadi kendala dalam pemrosesan data (data pipeline).
Komentari tentang post ini